CHATTGP Januari 2025

Buyung Arianto

Di ChatTGP bulan Desember saya menyampaikan bahwa mengoperasikan pembangkit harus memiliki sertifikasi kompetensi sesuai amanah undang-undang. Kita refresh kembali terkait pentingnya sertifikasi/resertifikasi melalui FAQ terkait SKTTK (Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan) di bawah ini :

Saya share terkait pengalaman menghadapai gangguan blackout Jawa beberapa tahun lalu, Ketika harus menghadapi penyidik Bareskrim Polri maka pertanyaan pertama yang diajukan adalah : mana SLO dan sertifikat operator terbaru. Bukan pertanyaan mengapa Priok gagal houseload atau mengapa start pembangkit memerlukan waktu lama. Jadi sama persis ketika kita berhadapan dengan polisi di jalan, mana STNK dan SIM. Konsekuensi ketika tidak memiliki sertifikasi memang terkait hukum karena sudah diundangkan. Akhirnya kami saat itu memfotocopy semua sertifikat kompetensi personel OM tidak hanya yang bertugas shift saat blackout terjadi, dst. Jika hari ini ada yang masa sertifikatnya habis mohon koordinasi konsisten antara SDM dengan masing-masing pegawai agar segera dire-sertifikasi kembali (SEGERA) demikian juga dengan SLO (sertifikat layak operasi) dipastikan sudah yang terbaru.

Sertifikasi tidak hanya terkait kompetensi namun di dalamnya masuk unsur safety karena terkait prosedur pengoperasian, prosedur pemeliharaan dan do/don’t yang berlaku saat melakukan tindakan di lapangan sesuai dengan work plan. Unsur safety telah masuk dalam setiap WO yang terbit dan menjadi rambu dalam pekerjaan.

Bulan K3 yang kita jalani rutin tahunan (medio januari – fabruari) menjadi penanda untuk selalu menjadikan K3 sebagai kebiasaan rutin dan tidak melupakan fungsinya meskipun tidak terlihat oleh orang lain/pengawas. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan bentuk penghargaan tertinggi terhadap diri sendiri dan juga orang lain Ketika kita bisa saling mengingatkan. Angka kecelakaan kerja di Indonesia tahun 2024 tercatat lebih dari 160 rb (sumber : kemnaker) dan menunjukkan peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Menjadi kebanggaan dan berkah bersama Ketika upaya-upaya sederhana namun disiplin dan konsisten seperti di UBP Priok dapat dijalankan untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja.

Keunggulan di UBP Priok dibanding dengan unit lain adalah adanya piket safety harian yang merupakan gabungan semua unsur mulai Manajemen, unsur K3, user dan lainnya. Piket seperti ini biasanya dilakukan mingguan atau bulanan di unit lain. Setelah Apel Bulan K3 Januari ini bahkan patrol safety ditingkatkan tidak hanya K3 namun K2 dan 5S (Inspekter). Kegiatan/aktivitas yang dilakukan sedikit berbeda namun mendapatkan 3 output sekaligus yang akan berguna untuk kondisi realisasi di lapangan dan juga terkait pelaporan dan evidence saat pemenuhan klausul K2, K3 dan 5S. Selain safety, maka patrol K2 (keselamatan ketenaga listrikan) dapat dilakukan dengan memantau pekerjaan CM atau PM dari rekan-rekan untuk memastikan kualitas pekerjaan sesuai dengan kualitas yang diharapkan sehingga keandalan instalasi Pembangkitan tetap terjaga. Untuk 5S jelas, apakah kebersihan, peletakan/alokasi barang/asset/material di tempatnya atau perlu perbaikan. Apel 5S juga sekaligua meningkatykan sense akan kerapihan dan kebersihan di setiap insan pembangkita sehingga secara tidak sadar akan menjadi budaya Priok.

Terima kasih Sobi Priok atas usaha yang telah, sedang dan akan dilakukan di bidang K3, K2 dan 5S sehingga tidak heran bapak Haji Ismail Said sebagai Senior Vice President Human Capital, Corporate Relations & Service Petros saat kunjungan di Kamis 23 Januari 2025 berbisik bahwa pembangkit Priok bersih sekali dan beyond expectation.