Chat TGP Mei 2025

Buyung Arianto

Beberapa minggu lalu UBP Priok telah menyelenggarakan lomba karya inovasi Smt 1 2025. Seperti yang sudah saya sampaikan berulang; bahwa tanpa harus memikirkan menang atau kalah, seluruh peserta adalah pihak yang peduli terhadap unitnya. Untuk memiliki ide, menulis, membuat paparan dst sementara bukan sesuatu yang wajib. Jadi saya ucapkan terima kasih sebesar2nya kepada seluruh peserta yang berkontribusi.

Pada saat acara Siaga Ramadhan di Priok , saya teringat saat Diraga Pak Bernadus Sudarmanta dalam sambutannya menyampaikan bahwa hanya 2.5% orang di dunia ini yang memiliki karakter innovator, sisanya terbagi menjadi beberapa golongan seperti yang dapat di lihat gb di bawah ini :

Gb 1. Pembagian populasi berdasar inovasi dan penyebarannya

Buku Diffussion of Innovations (DOI) ditulis oleh Everett M, Rogers di tahun 1962. Rogers merupakan orang yang pertama secara resmi menjelaskan bagaimana inovasi menyebar di masyarakat. Teori DOI kemudian dikembangkan oleh Geoffrey Moore dalam buku Crossing the Chasm termasuk penjelasan atas kurva tersebut.

Innovator adalah orang-orang yang selalu mengejar produk dan gagasan baru secara agresive, mereka selalu tergelitik dengan setiap kemajuan yang bersifat fundamental. Early adopter bisa kita sebut Pelopor (istilah ini saya ambil dari buku Start with Why, Simon Sinek). Para Pelopor sama dengan innovator dalam menghargai kemajuan yang datang dari gagasan atau teknologi baru. Para pelopor ini bersedia dan rela menghadapi ketidak sempurnaan dari inovasi/gagasan baru karena mereka melihat secara lebih luas yaitu melihat potensi dari ide/inovasi tersebut. Perbedaan dengan innovator adalah para pelopor bukanlah penghasil gagasan, tetapi kedua kelompok ini serupa yaitu sangat mengandalkan intuisi/naluri (Geoffrey Moore). Kelompok pelopor ini paling mudahnya dapat diidentifikasi saat ikut dalam antrian panjang untuk mendapatkan Iphone atau Samsung S series terbaru. Mereka membeli produk saat harga masih tinggi, rela antri panjang, mereka tidak peduli dengan harga karena ingin menjadi yang pertama dalam mengadopsi teknologi/ide baru.

Kelompok tengah terbesar baik Early maupun Late majority merupakan kelompok rasional kelompok yang berpikir secara praktis. Kelompok mayoritas yang akan mengikuti perkembangan teknologi selama masuk akal dari segi fungsi, teknologi dan ekonomi. Sementara kelompok paling kanan (laggards) adalah kelompok kolot yang tidak peduli teknologi baru sama sekali selama fungsi dasarnya dirasa masih cukup meskipun produknya mungkin sudah diskontinyu.

Penyebaran inovasi/ide baru di teknologi pembangkitan meski tidak secepat di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi (berpusat di mikroprosesor) namun tetap bergerak maju ke arah yang sama. Bagaimana machine learning telah diterapkan oleh tenaga-tenaga muda Priok, dan akan menuju ke arah yang lebih canggih seperti AI.

Di area PLTGU, teknologi material merupakan yang paling utama untuk mencapai efisiensi yang diinginkan. Meski didukung oleh banyak parameter supporting seperti bagaimana cara mengoperasikan, beban yang dioperasikan, roll in roll out part utama, setting mesin pasca overhauled, dan masih banyak parameter lain namun tetaplah teknologi material yang menjadi POV untuk pembangkit PLTGU. LCM adalah cara yang praktis bagaimana kita selalu updated dengan teknologi terkini, para enjiner Priok mengkombinasikan knowledge dan teknologi dari pabrikan dan membandingkan dengan referensi-refersni yang lain. Meskipun di dalam teknologi material kita bukanlah innovator namun semoga kita selalu dapat menjadi pelopor agar unit kita selalu mendapatkan dispatch dari pengatur beban dan berkontribusi di sistem. Machine learning yang telah dibuat dan dikembangkan oleh tenaga-tenaga muda Priok akan menguatkan keandalan dan efisiensi day per day.

Terima kasih