Chat TGP Juli 2025

Buyung Arianto

photo of white staircase
photo of white staircase

Pada pertandingan di Singapore Festival of Football 2025 yang baru saja selesai kita melihat saat menit ke 30 (2/3 waktu babak pertama) ada namanya Water Break. Break/istirahat tambahan dan tidak umum dilakukan untuk menyesuaikan kondisi kelembaban udara yang tinggi dan cuaca panas Singapore mengingat peserta dari klub daratan Eropa. Jika kita tarik waktu ke belakang, saat pandemi tahun 2020 FIFA juga merubah aturan 3 kali pergantian pemain menjadi 5 pemain dalam satu pertandingan. Perubahan ini untuk mengurangi resiko pemain dari cidera dan tentunya klub akan lebih leluasa mengganti pemain dengan yang lebih fresh. Aturan tersebut dipermanenkan sampai sekarang sehingga diharapkan pertandingan menjadi lebih atraktif. Ketika kita tarik Kembali di 2016 maka sepakbola juga diperkenalkan dengan teknologi VAR (Video Assistant Referee), untuk lebih meningkatkan akurasi dalam pengambilan Keputusan di pertandingan. Teknologi tersebut sampai saat ini dipergunakan untuk pertandingan-pertandingan resmi FIFA dan sering menjadi pengubah hasil pertandingan yang signifikan, minimal kejadian “Hand of God” Maradona tahun 1986 di Mexico dapat dihindarkan (Argentina vs Inggris).

Parameter Kinerja unit mengalami perubahan dari waktu ke waktu mengikuti kondisi dan standar performance terbaru. 2 tahun lalu kita belum mengenal parameter CER (Carbon Emission Reduction), transisi hijau dengan tujuan akhir Net Zerro Emission yang menjadi arah kebijakan dunia (tidak sekedar trend) menjadi dasar munculnya parameter kinerja seperti CER. Produktivitas pegawai juga beberapa tahun ini menjadi parameter yang berkontribusi ke pencapaian kinerja unit. Parameter yang tidak sekedar EAF dan EFOR (Tingkat ketersediaan dan keandalan) namun juga kesiapan-kesiapan yang lain seperi daya mampu pasok (kesiapan pasok pembangkit). Kesemua parameter baru tersebut muncul untuk meningkatkan semua kapasitas dan efektifitas pengelolaan pembangkit. Diharapkan rupiah/kwh yang dihasilkan telah menjadi nilai yang real dari kinerja yang sehat dan sustain (kecuali harga energi primer yang di luar jangkauan manajemen).

Jika konsisten mengikuti peta jalan transisi hijau maka CF PLTGU akan meningkat beberapa tahun di depan mengingat ada pertumbuhan beban namun Pembangunan PLTU telah dihentikan (sementara penambahan pembangkit EBT belum signifikan). Kondisi tersebut membutuhkan kesiapan dan antisipasi kesiapan asset jangka menengah dan panjang. PR terbesar adalah menentukan nasib Kesehatan dan kesiapan PLTGU blok 12 (apalagi blok tersebut memiliki keunggulan dapat beroperasi dengan HSD). Blok 12 ini akan dapat menjadi ancaman di parameter utama kinerja yaitu EAF/EFOR di 2 tahun ke depan jika kita lupa mengantipasi dan memitigasi Kesehatan assetnya. Dengan keandalan relative lebih baik di blok 3 dan 4 maka seluruh sumber daya harus mulai berfikir untuk membuat rencana akurat dan penajaman management strategy untuk Blok 12. Blok 12 yang telah berusia di atas 30 tahun telah menjadi asset yang kritikal sekaligus penentu kinerja Priok di masa depan.

Sobi Priok, Pembangkit Priok terus berkembang berdasarkan berbagai transisi baik teknologi maupun SDM yang menangani. Dari Priok telah banyak lahir SDM unggul yang mewarnai level tertinggi Perusahaan, mewarnai langkah perkembangan PLN IP bahkan PLN secara korporat. Generasi terus berganti dan Saya pribadi bangga menjadi bagian dari PLTGU Tanjung Priok. 63 tahun perjalanan Priok melewati berbagai generasi namun dengan lokasi strategisnya maka eksistensi Priok akan sulit tergantikan. Menjadi tanggung jawab dan kesadaran kita semua untuk menjaga marwah PLTGU Priok menjadi pembangkit yang legend, andal, unggul dan strategis. Marwah tersebut dijaga bukan dengan slogan tapi dengan perilaku unggul dan perbaikan berkelanjutan.

Dirgahayu PLTGU Priok yang ke 63….

Priok ada karena kita menjaganya dengan sikap, perilaku dan etos kerja yang luar biasa